Selasa, 3 Oktober 2023

Breaking News

  • SYAHRIAL : TERKAIT KEBERADAAN "EXELE", KAMI SIAP MENJAGA KAMTIBMAS YANG KONDUSIF   ●   
  • Bupati Rohil Hadiri Launching Polisi RW Jajaran Polda Riau   ●   
  • Bupati Rohil Afrizal Sintong Nobar Pemutaran Perdana Film “Budak Laut” Karya Anak Negeri   ●   
  • Bupati Rohil Serahkan SK Pengangkatan P3K   ●   
  • Bupati Rohil Bagikan Paket Sembako kepada Masyarakat dan Wartawan   ●   
Temuan Sesar Baru di Sumbar, BMKG Ingatkan Bahaya Banjir Bandang
Kamis 03 Maret 2022, 08:28 WIB

Jakarta -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat temuan sesar baru di kawasan Gunung Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat setelah gempa mengguncang kawasan itu pada Jumat (25/2). Masyarakat pun diminta waspada bahaya banjir bandang.  

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan sesar baru tersebut perlu diwaspadai sebab berpotensi menimbulkan gempa dengan intensitas kuat di masa mendatang.

"Selama ini dianggap sebagai zona yang relatif aman, karena memang belum pernah terjadi gempa kuat. Namun kemarin, pusat gempa justru berada di situ. Ini perlu diwaspadai dan ke depan harus dimitigasi," ujar Dwikorita dalam keterangan resmi, Rabu (2/3).

Dwikorita menyebut intensitas gempa akibat sesar baru dapat mencapai skala VII hingga VIII MMI. Pada skala tersebut, gempa dapat merobohkan struktur bangunan atau rumah dengan tingkat kerusakan sedang hingga berat.

Lebih jauh, Dwikorita juga mengingatkan perlunya kewaspadaan masyarakat yang tinggal di tepi sungai di sekitar Gunung Talamau. Sebab, kawasan tersebut berpotensi banjir dan banjir bandang terutama di wilayah tepi sungai dengan radius 200 meter.

"Adanya material longsoran dari hulu sungai di sepanjang daerah aliran sungai Gunung Talamau, yang dapat hanyut ke hilir. Material tersebut dapat terbawa aliran sungai yang debitnya bisa meningkat saat terjadi hujan deras atau hujan berdurasi lama," tulis keterangan BMKG.

Ia pun mengimbau warga sekitar mewaspadai hujan deras di wilayah hulu sungai di sekitar Gunung Talamau. Dia berujar, material dari puncak yang terbawa banjir maupun banjir bandang akibat hujan dapat menerjang permukiman warga sewaktu-waktu.

"Kalau arah hulu terlihat mendung gelap, tidak terlihat puncak gunungnya, maka segera akan terjadi hujan, sehingga masyarakat diimbau agar tidak berada di tepi sungai," ujarnya.(cnn)




Editor :
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by merdeka24.com
Scroll to top