Minggu, 6 Oktober 2024

Breaking News

  • 15 ribu Masyarakat Hadiri Open House Pj Walikota Pekanbaru   ●   
  • Tokoh FTE Rekomendasi Audit Keuangan BSP, Jefry Noer: Itu Pipa Bocor Apa Koyak?   ●   
  • Pj Walikota Launching Mobil Layanan Cepat LPJU dan Bus TMP Gratis Bagi ASN   ●   
  • Pemko Pekanbaru Gesa Perbaikan Infrastruktur Untuk Masyarakat   ●   
  • PASCA PEMILU 2024,KESBANGPOL KAMPAR BERHARAP ORMAS DI KAMPAR KOMITMEN JAGA KAMTIBMAS TETAP KONDUSIF   ●   
Stunting Turun, Pemko Pekanbaru Targetkan Nihil Kasus di Tahun 2024
Selasa 30 Januari 2024, 17:13 WIB
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun



PEKANBARU - Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, kasus stunting atau gangguan pertumbuhan terhadap anak di Kota Pekanbaru cenderung mengalami penurunan di awal tahun 2024 ini. Hasil survei itu juga berdasarkan pada pantauan di lapangan.

Hasil serupa yang menyatakan angka stunting di Pekanbaru menurun juga tercatat di elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM). Kemudian hasil pendataan di Posyandu, angka stunting rendah dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Pekanbaru, Muhammad Amin mengatakan dari diprediksi awal, hasil pendataan angka prevalensi stunting tahun ini bisa turun di bawah tiga persen.

"Kita memang masih menunggu hasil resminya, tapi untuk hasil pemantauan di lapangan, ada penurunan kasus stunting, bisa di bawah tiga," ujar Amin, Selasa (30/12024).

Dikatakannya, tim mendapati data tersebut dari hasil penimbangan balita di posyandu. Para petugas tidak hanya menemukan anak yang terindikasi mengalami stunting.

Ia menyebut, tim setiap bulan melakukan penimbangan balita. Ada 85 persen balita sudah ditimbang di posyandu.

Dari balita yang sudah ditimbang, dirinya memastikan tidak banyak yang mengalami stunting. Kebanyakan para balita berat badannya sudah ideal sehingga diprediksi kasus stunting mengalami penurunan.

"Hasil jumlah yang stunting tidak banyak, jumlah balita yang ditimbang cukup banyak di Kota Pekanbaru ini," ucapnya.

Data Tim Percepatan dan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pekanbaru, angka prevalensi stunting di Kota Pekanbaru memang fluktuatif. Ada kenaikan angka prevalensi stunting pada tahun 2022 silam.

Dari data TPPS, angka prevalensi stunting sempat naik pada tahun 2022 lalu yakni 16,8 persen. Sedangkan pada tahun 2021 angka prevalensi stunting turun di angka 11,4 persen.

Upaya penanganan stunting di Kota Pekanbaru masih berlanjut pada tahun 2024. Bahkan tahun ini ditargetkan kasus stunting tidak ada lagi di Pekanbaru. (adv)




Editor :
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by merdeka24.com
Scroll to top