Pekanbaru - Guna mengetahui kenaikan harga bahan pokok, Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, memanggil Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di ruangan rapat Banmus DPRD Kota Pekanbaru, Jumat (24/6/2022) pagi.
TPID terdiri dari Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru dan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru dan Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Pekanbaru.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini, dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga didampingi oleh Anggota Komisi II Roem Diani Dewi, Sri Rubiyanti dan Zainal Arifin. Sementara dari TPID Pemko Pekanbaru, hadir Asisten II Setdako Pekanbaru, El Syabrina, Kepala Disperindag Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut dan jajaran serta Kepala Disketapang Pekanbaru Alex Kurniawan dan jajaran dan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Pekanbaru Firdaus dan jajaran.
Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Dapot Sinaga mengatakan, pihaknya sengaja memanggil tim TPID Pekanbaru, guna mengantisipasi dan menstabilkan kenaikan harga bahan pokok di pasar yang saat ini tengah melambung dipasaran.
"Kenapa harga cabai dan lainnya itu mengalami kenaikan, karena ada faktor kenaikan pupuk yang berimbas kepada petani ditambah faktor alam seperti cuaca," ujar Dapot.
Selanjutnya pihaknya juga menyorot kenaikan harga daging dan gencarnya wabah penyakit PMK akhir akhir ini. Instansi Distanak juga disorot terkait pengawasan mereka terhadap ternak yang masuk ke Kota Pekanbaru jelang kenaikan Hari Raya Idul Adha yang sebentar lagi akan tiba.
"Jadi dalam mengawasi hewan ternak yang masuk ke Pekanbaru, sapi yang masuk harus melampirkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari daerah asal," ungkapnya.
Meski sapi sudah mengantongi surat kesehatan, pihaknya menekankan kepada Distanak Pekanbaru, melakukan fungsi dan pengawasannya.
"Harus diperiksa ulang, dicek betul apa benar hewan sapi yang datang benar benar sehat atau tidak. Tidak serta merta bermodalkan surat. Surat ini saja bisa saja dipalsukan orang," bebernya.
Dijelaskannya lebih jauh, jelang hari raya idul adha nanti, ada 38 titik pelaksanaan kurban di Kota Pekanbaru. Pihaknya menekankan kepada Distanak untuk turun ke lapangan.
"Kita minta dilakukan kroscek ulang kesehatan terhadap hewan sapi yang telah tiba nanti jangan dibiarkan," pintanya. (*)
GALERI FOTO: Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Dapot Sinaga (kiri), memimpin jalannya rapat dengar pendapat terkait penyebab lonjakan harga bahan pangan melambung di pasaran, Jumat (24/6/2022) pagi
GALERI FOTO: Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutashuhut (pertama dari kiri), memberikan penjelasan kepada jajaran Komisi II DPRD Pekanbaru terkait penyebab lonjakan harga bahan pangan melambung di pasaran, saat rapat dengar pendapat, Jumat (24/6/2022) pagi
GALERI FOTO: Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Alex Kurniawan (dua dari kiri), memberikan penjelasan kepada jajaran Komisi II DPRD Pekanbaru terkait penyebab lonjakan harga bahan pangan melambung di pasaran, saat rapat dengar pendapat, Jumat (24/6/2022) pagi
GALERI FOTO: Suasana rapat Komisi II DPRD Pekanbaru bersama tim TPID Pemko Pekanbaru terkait penyebab lonjakan harga bahan pangan melambung di pasaran, Jumat (24/6/2022) pagi
GALERI FOTO: Jajaran tim TPID yang terdiri dari Disperindag Pekanbaru, Disketapang Pekanbaru, Distanak Pekanbaru serta tim bidang ekonomi dan pembangunan Setdako yang hadir dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPRD Pekanbaru terkait penyebab lonjakan harga bahan pangan melambung di pasaran, Jumat (24/6/2022) pagi
GALERI FOTO: Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Dapot Sinaga (kiri), memimpin jalannya rapat dengar pendapat terkait penyebab lonjakan harga bahan pangan melambung di pasaran, Jumat (24/6/2022) pagi