PEKANBARU - Ketua Fraksi PKS DPRD Riau Markarius Anwar mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah mengembalikan harga minyak goreng sesuai harga pasar dan menghentikan subsidi. Dampaknya, harga minyak goreng kembali melambung bahkan sampai dua kali lipat.
"Tadi pagi saya dapat pesan WA dari ibu-ibu bahwa harga minyak goreng di tempatnya sudah di atas Rp20 ribu. Sebelumnya kan sempat HET-nya Rp14 Riau," kata Markarius, Kamis (17/3/2022).
Naiknya harga minyak goreng, kata dia, menambah beban masyarakat di saat harga kebutuhan pokok lainnya juga merangkak naik. Terlebih ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19.
"Di samping harga yang tinggi, pasokan minyak goreng juga sangat terbatas sehingga antrean mengular untuk mendapatkan minyak ini. Maka kita berharap Pemprov Riau mengawasi harga ini agar tidak terjadi monopoli," imbuhnya.
Sebelumnya, pemerintah telah mencabut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit. Keputusan itu resmi berlaku per 16 Maret 2022.
Namun, kebijakan itu tidak seiring dengan pasokan minyak goreng di ritel modern. Sejumlah ritel modern di Pekanbaru masih kekosongan minyak goreng.
Pantauan Halloriau.com, minyak goreng kosong di sejumlah ritel modern di sepanjang Suka Karya, Jalan HR Soebrantas, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Nangka, dan Jalan Pepaya Pekanbaru. Karyawan dar ritel modern ini mengaku belum menerima pasokan minyak goreng dari distributor.(hrc)
Editor | : | |
Kategori | : | Politik |