Jakarta -- Setidaknya 60 orang tewas dan 52 lainnya terluka akibat kecelakaan kereta yang terjadi tenggara Kongo pada Kamis (10/3) lalu.
"Total 61 orang tewas, termasuk pria, perempuan, dan anak. Sebanyak 52 orang terluka dan sudah dievakuasi," ujar Marc Manyonga Ndambo, direktur infrastruktur operator kereta Kongo, SNCC, kepada AFP, Sabtu (12/3).
Manyonga kemudian mengungkap bahwa kru kereta tersebut melakukan operasi ilegal karena membawa "beberapa ratus penumpang gelap." Menurut Manyonga, kereta itu memiliki 15 gerbong, 12 di antaranya kosong.
"Beberapa jasad masih terjebak di dalam sejumlah gerbong yang jatuh ke jurang," ucapnya.
Kereta itu bergerak dari Luen menuju Tenke, yang berdekatan dengan Kolwezi. Berdasarkan laporan petugas setempat, kereta itu mengalami kecelakaan pukul 23.50 di desa yang terletak sekitar 200 kilometer dari Kolwezi.
Lokasi kecelakaan itu sangat dekat dengan jurang. Akibat kecelakaan itu, tujuh dari total 15 gerbong kereta tersebut tergelincir ke jurang.
"Tim saya bekerja keras agar jalur itu bisa bersih pada Senin," ucap Manyonga.
Kecelakaan kereta memang umum terjadi di Kongo akibat kecerobohan operasional. Warga Kongo kerap menumpangi kereta barang karena kekurangan transportasi umum di negara itu.(cnn)
Editor | : | |
Kategori | : | Internasional |