Jumat, 29 Maret 2024

Breaking News

  • Tokoh FTE Rekomendasi Audit Keuangan BSP, Jefry Noer: Itu Pipa Bocor Apa Koyak?   ●   
  • Pj Walikota Launching Mobil Layanan Cepat LPJU dan Bus TMP Gratis Bagi ASN   ●   
  • Pemko Pekanbaru Gesa Perbaikan Infrastruktur Untuk Masyarakat   ●   
  • PASCA PEMILU 2024,KESBANGPOL KAMPAR BERHARAP ORMAS DI KAMPAR KOMITMEN JAGA KAMTIBMAS TETAP KONDUSIF   ●   
  • Oknum Satpol PP Diduga Pungli PKL Titip Gerobak Sekda Tegaskan Tak Boleh Ada Pungutan di Lahan Milik Pemko   ●   
Jokowi Bertemu Eks PM Inggris Tony Blair Bahas Digitalisasi IKN
Rabu 09 Maret 2022, 08:42 WIB

Jakarta -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa (8/3).

Mengutip Antara, Rabu (9/3), pembicaraan keduanya terkait dengan kondisi perekonomian Indonesia antara lain proses hilirisasi hingga rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Nusantara.

"Beliau (Tony Blair) banyak memberikan komentar kepada Presiden. Setelah presentasi kami yang berikan di kantor pada siang hari bahwa apa yang dibuat Indonesia betul-betul 'on the right track', dengan hilirisasi, dengan digitalisasi, dengan pembangunan ibu kota baru," kata Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Istana Kepresidenan Bogor.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Tony Blair saat ini diketahui adalah Ketua Eksekutif dari Tony Blair Institute for Global Change yang juga aktif dalamB20 (Business 20) yang menjadi forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis Global.

Tahun ini Indonesia menduduki presidensi G20 sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah KTT G20 dengan tema "Recover Together, Recover Stronger."

Pada Januari 2022, Blair pernah melayangkan pujian atas kepemimpinan Presiden Joko Widododalam pidatonya di Pertemuan Pendahuluan (B20) secara virtual pada Kamis (27/1).

PM Inggris era 1997-2007 itu menganggap kepemimpinan Jokowi dapat menyatukan dunia di tengah berbagai tantangan terutama pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Blair bahkan menganggap di era Jokowi, Indonesia dihormati oleh dua negara adidaya seperti China dan Amerika Serikat.

"Presidensi Indonesia di G20 memiliki peluang yang sangat besar di saat AS dan China tengah berkompetisi. Indonesia dihormati dan dihargai oleh kedua negara tersebut dapat menyatukan negara-negara di dunia," kata Blair dalam pidatonya.

Blair juga mengungkapkan kekagumannya terhadap kepemimpinan Jokowi yang berhasil membawa Indonesia pada tahap ini.

"Presiden Jokowi adalah pemimpin yang saya benar-benar kagumi. Beliau memiliki visi yang jelas untuk masa depan Indonesia," kata Blair.

"Dalam kepemimpinannya (Jokowi) dapat membangun fondasi yang memungkinkan ambisi Indonesia masuk sebagai 5 negara dengan ekonomi terbesar abad ini tercapai," paparnya menambahkan.

Blair, ketika itu, juga memuji sistem kesehatan dan ilmu kedokteran Indonesia yang terus berkembang pesat.

"Pertemuan dengan Tony Blair bekas PM Inggris, beliau membantu pemerintah kita untuk mengkomunikasikan banyak hal karena beliau adalah utusan khusus pemerintah Inggris untuk Timur Tengah," ungkap Luhut.

Luhut juga yakin bahwa Tony Blair punya pandangan yang sama dengan arah pembangunan Indonesia.

"Juga ibu kota baru yang 'linked' dengan tadi 'Integrity Industrial Park di 'North Kalimantan', jadi saya pikir kita semua di jalur yang benar kita doakan saja agar semua berjalan sesuai dengan apa yang kita 'plan'," tambah Luhut.

Selain menemani pertemuan dengan Tony Blair, Luhut Binsar juga melaporkan hasil kunjungannya ke Pandjaitan ke Riyadh, Arab Saudi untuk bertemu dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.

Menurut Luhut, Pangeran Muhammad bin Salman tertarik untuk bekerja sama dalam beberapa proyek, antara lain pembangunan ibu kota negara (IKN), suplai minyak mentah untuk petrokimia, hingga mangrove dan terumbu karang.

"Juga tadi mereka masuk dalam 'sovereign wealth fund' kita. Jadi PIF (The Public Investment Fund) mereka akan masuk di berbagai macam proyek. Nah tadi Presiden sudah memutuskan, tadi membentuk seperti 'task force' untuk itu," ungkap Luhut.(cnn)




Editor :
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by merdeka24.com
Scroll to top