Kamis, 25 April 2024

Breaking News

  • 15 ribu Masyarakat Hadiri Open House Pj Walikota Pekanbaru   ●   
  • Tokoh FTE Rekomendasi Audit Keuangan BSP, Jefry Noer: Itu Pipa Bocor Apa Koyak?   ●   
  • Pj Walikota Launching Mobil Layanan Cepat LPJU dan Bus TMP Gratis Bagi ASN   ●   
  • Pemko Pekanbaru Gesa Perbaikan Infrastruktur Untuk Masyarakat   ●   
  • PASCA PEMILU 2024,KESBANGPOL KAMPAR BERHARAP ORMAS DI KAMPAR KOMITMEN JAGA KAMTIBMAS TETAP KONDUSIF   ●   
Rusia Tawarkan Gencatan Senjata di 5 Kota di Ukraina
Selasa 08 Maret 2022, 06:53 WIB

Jakarta -- Rusia menawarkan gencatan senjata baru mulai pukul 10.00 MSK atau 14.00 WIB pada Selasa (8/3). Namun, Ukraina belum menyetujuinya.

Berdasarkan laporan media Rusia mengutip Markas Besar Koordinasi Rusia untuk Respon Kemanusiaan di Ukraina, langkah itu menunjukkan kesiapan Moskow untuk membuka koridor evakuasi dari Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv dan Mariupol.

"Rusia mendeklarasikan gencatan senjata mulai pukul 10 pagi (waktu Moskow) pada 8 Maret, dan siap untuk menyediakan koridor kemanusiaan: dari Kyiv dan pemukiman yang berdekatan ke Federasi Rusia melalui wilayah Republik Belarus ke Gomel," tulis media Rusia mengutip pernyataan itu, seperti dilansir CNN.

Rusia menambahkan koridor evakuasi "juga akan dibuka dari Chernihiv melalui wilayah Belarus, dari kota Sumy sepanjang dua rute ke Poltava dan ke wilayah Rusia, dari Kharkiv ke wilayah Rusia atau ke Lviv, Uzhgorod, Ivano-Frankivsk. Lalu, koridor kemanusiaan akan dibuka dari Mariupol di sepanjang dua rute ke wilayah Rusia dan Zaporizhie."

Rusia mengatakan pihaknya menawarkan untuk menyetujui rencana koridor evakuasi dengan Ukraina pada pukul 3.00 MSK atau 07.00 WIB, menjelang gencatan senjata yang dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat.

Sebelumnya, Rusia menawarkan untuk membuka koridor kemanusiaan dari empat kota di Ukraina pada Senin (7/3) pagi, waktu setempat. Namun, proposal itu ditolak Ukraina karena rute evakuasi mengarah ke Rusia dan Belarusia.

Tentara Rusia menawarkan untuk membuka koridor kemanusiaan dari Kota Kharkiv, Kyiv, Mariupol dan Sumy untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri.

"(Warga sipil Ukraina) tidak akan pergi ke Belarus dan kemudian naik pesawat ke Rusia," ujar Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.

Masalah koridor kemanusiaan juga dibahas pada dialog ketiga kedua belah pihak di Belarus pada hari yang sama. Namun, Rusia merasa hasil negosiasi tak sesuai harapan.(cnn)




Editor :
Kategori : Internasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by merdeka24.com
Scroll to top