Rabu, 8 Mei 2024

Breaking News

  • 15 ribu Masyarakat Hadiri Open House Pj Walikota Pekanbaru   ●   
  • Tokoh FTE Rekomendasi Audit Keuangan BSP, Jefry Noer: Itu Pipa Bocor Apa Koyak?   ●   
  • Pj Walikota Launching Mobil Layanan Cepat LPJU dan Bus TMP Gratis Bagi ASN   ●   
  • Pemko Pekanbaru Gesa Perbaikan Infrastruktur Untuk Masyarakat   ●   
  • PASCA PEMILU 2024,KESBANGPOL KAMPAR BERHARAP ORMAS DI KAMPAR KOMITMEN JAGA KAMTIBMAS TETAP KONDUSIF   ●   
Harga Emas Tembus Rp1 Juta per Gram di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina
Minggu 06 Maret 2022, 16:32 WIB

Jakarta -- Harga jual emas Antam tercatat Rp1.005.00 per gram pada perdagangan Minggu (6/3). Angkanya naik 3,1 persen dari saat Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina pada Kamis (24/2) lalu, Rp974 ribu per gram.

Berdasarkan situs Logam Mulia Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp552,5 ribu, 2 gram Rp1,95 juta, 3 gram Rp2,9 juta, 5 gram Rp4,8 juta, 10 gram Rp9,54 juta, 25 gram Rp23,73 juta, dan 50 gram Rp47,39 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp94,71 juta, 250 gram Rp236,51 juta, 500 gram Rp472,82 juta, dan 1 kilogram Rp945,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX melompat 1,59 persen menjadi US$1.966,6 per troy ons pada penutupan perdagangan Jumat (4/3) lalu. Begitu juga harga emas di perdagangan spot yang menguat 1,79 persen ke US$1.970,7 per troy ons.

Pegamat pasar modal dari Esandar Arthamas Lukman Hqeem menilai logam mulia masih menjadi investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan.

"Sejak awal 2022, potensi investasi LM sangat menarik dan menguntungkan. Apalagi harga emas dunia terus mengalami kenaikan signifikan," kata Lukman seperti dikutip Antara.

Menurutnya, terdapat dua faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas saat ini. Pertama, kekhawatiran kenaikan inflasi di sejumlah negara besar dunia. Kedua, situasi geopolitik yang memicu ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global usai dihantam pandemi covid-19.

Menurut Lukman, berlanjutnya invasi Rusia ke Ukraina kian memperkeruh situasi dan membuat stabilitas politik di Eropa terganggu.

Pada situasi yang tidak menentu tersebut, membuat emas sebagai aset pengaman investasi atau safe haven, sekaligus menjadi alat lindung nilai (hedging) untuk menjadikan emas sebagai salah satu instrumen investasi favorit.(cnn)




Editor :
Kategori : Ekonomi
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by merdeka24.com
Scroll to top