Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • 15 ribu Masyarakat Hadiri Open House Pj Walikota Pekanbaru   ●   
  • Tokoh FTE Rekomendasi Audit Keuangan BSP, Jefry Noer: Itu Pipa Bocor Apa Koyak?   ●   
  • Pj Walikota Launching Mobil Layanan Cepat LPJU dan Bus TMP Gratis Bagi ASN   ●   
  • Pemko Pekanbaru Gesa Perbaikan Infrastruktur Untuk Masyarakat   ●   
  • PASCA PEMILU 2024,KESBANGPOL KAMPAR BERHARAP ORMAS DI KAMPAR KOMITMEN JAGA KAMTIBMAS TETAP KONDUSIF   ●   
Harga LPG Nonsubsidi Naik Jadi Rp15.500 per Kg Mulai Hari Ini
Minggu 27 Februari 2022, 14:00 WIB

JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga produk gas minyak cair (LPG) nonsubsidi atau non public service obligation (NPSO) dari Rp13.500 menjadi Rp15.500 per kilogram. Kenaikan harga ini mulai berlaku pada Minggu (27/2).

"Betul ada penyesuaian harga untuk yang NPSO," ungkap Penjabat sementara (Pjs) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting kepada wartawan, Minggu (27/2).

Ia menjelaskan, kenaikan harga LPG mengikuti perkembangan harga minyak dan gas (migas) dunia.

"Tercatat, harga contract price aramco (CPA) mencapai US$775 per metrik ton, naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang 2021," ujar Irto.

Menurut Irto, kenaikan harga LPG telah mempertimbangkan kondisi dan kemampuan pasar. Ia mengklaim, harga tersebut masih kompetitif dibandingkan dengan harga LPG di ASEAN.

"Penyesuaian harga hanya berlaku untuk LPG non subsidi seperti bright gas atau sekitar 6,7 persen dari total konsumsi LPG nasional per Januari 2022," jelas Irto.

Sementara itu, harga LPG subsidi 3 kg, yang porsi konsumsinya mencapai 93 persen, tak berubah. Harga LPG subsidi 3 kg tetap mengacu pada harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan masing-masing pemerintah daerah (pemda).

Pada akhir 2021, Pertamina juga sudah menaikkan harga LPG non subsidi ukuran 12 kg. Perusahaan saat itu menaikkan harga secara bertahap sebesar Rp1.600-Rp2.600 sejak Sabtu (25/12).

Perusahaan pelat merah itu menaikkan harga gas non-subsidi pada akhir tahun lalu lantaran terjadi lonjakan harga di level internasional, khususnya harga CPA.(cnn)




Editor :
Kategori : Ekonomi
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by merdeka24.com
Scroll to top